Minggu, Agustus 17, 2025
spot_imgspot_img

Top 5 MINGGU INI

Berita terkait

MMCC Gelar Dialog Publik Sang Kandidat Walikota Medan: Hanya Prof. Ridha yang Berani Tampil, Hidayatullah dan Rico Waas “Ciut Nyalinya”

MEDAN, BBISiber.com

 

Medan Media Cyber Club (MMCC) sebuah klub digagas para jurnalis media online menggelar acara Dialog Publik Sang Kandidat Walikota Medan, Senin, 16/9/2024 di Doha Room Hotel Madani Medan. Hanya saja Prof. Ridha Darmajaya yang berani tampil menyampaikan visinya tentang tentang tema: “Transformasi Medan Menjadi Kota Megapolitian Berbasis Budaya”. Dua kandidat lain yakni Hidayatullah dan Rico Waas tak nampak batang hidungnya alias “ciut nyalinya” berdialog dengan para jurnalis.

Ketidakhadiran kedua kandidat ini tentu saja membuat geram dan kecewa Koordinator MMCC H. A. Nuar Erde. Pasalnya pihak MMCC sudah dari jauh hari mengontak semua kandidat dan semuanya menyatakan bersedia menghadiri kegiatan ini. Bahkan pada H-1 para tim kandidat masih menyatakan kesediaannya untuk hadir.

Tapi tiba-tiba beberapa jam sebelum acara digelar Hidayatullah menyatakan tidak bisa hadir karena acara lain yang harus dihadiri Hidayatullah. Sementara Rico Waas sama sekali tidak ada kabar, seakan-akan melecehkan acara yang digelar para jurnalis media online ini.

“Ini sinyal bahwa kedua kandidat ini tidak amanah dan tidak layak menjadi pemimpin Kota Medan. Wartawan aja dibohongi apalagi rakyat kecil. Mereka selama ini hanya tebar pesona, umbar foto selvi di mana-mana tapi miskin gagasan,” kata Nuar yang adalah juga Ketua DPW IMO-Indonesia Sumatera Utara.

Menurut Nuar, diskusi ini digelar MMCC untuk memberi ruang kepada para kandidat menyampaikan gagasan dan visinya tentang Kota Medan yang lebih baik dan wartawan adsalah partner yang pas untuk menyampaikan gagasan itu kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat menilai mana pemimpin yang berkualitas dan benar dan mana pemimpin yang hanya “omon-omon” saja. Pemimpin seperti ini hanya akan menggunakan politik uang untuk terpilih.

“Kalau hal ini terjadi maka kita tidak akan mendapat pemimpin terbaik tapi hanya penyuap yang baik,” kata Nuar lagi.

Menurut Nuar Erde  acara ini senggaja digagas MMCC sebagai kontribusi jurnalis untuk ikut mengawal agenda Pilkada Kota Medan, agar berjalan aman, lancar dan kondusif, lewat sajian berita yang objektif, sejuk dan jauh dari hoax.

“Kegiatan ini juga bagian sosialisasi Pilkada damai lewat pemberitaan media nantinya, namun ketidakhadiran Hidayatullah dan Rico Waas kami anggap tidak menghargai niat baik kami. Saya menilai Hidayatullah dan Rico Waas sangat sombong dan cenderung tidak menghargai niat baik kami untuk berkonstribusi positif pada penyelenggaraan Pilkada Kota Medan ini,” kata Nuar kesal.

Sebelumnya Hidayatullah dan Rico Waas juga tidak hadir pada forum dialog serupa yang diadakan DPD PERADI Medan. Terkesan mereka tidak punya konsep yang jelas dalam membangun dan menata kota Medan ketika mereka terpilih menjadi Walikota Medan.

“Jadi patutlah dipertanyakan tentang konsistensi dan penghargaan mereka atas undangan para jurnalis yang ingin mendengar secara langsung gagasan mereka yang orisinal sebagai calon pemimpin Kota Medan,” kata Amirsyam SPd.I yang menjadi Ketua Panitia kegiatan ini.

Sementara itu dalam paparannya Prof. Ridha Darmajaya dengan gamblang dan lugas menyampaikan gagasannya tentang Upaya-upaya uang akan dilakukannya dalam menanggulangi kemiskinan, pendidikan, industri kesehatan dan penataan kota.

“Ada hal-hal yang emergency yang harus segera kita tangani segera seperti masalah kemiskinan di daerah pinggiran Kota Medan, terutama di Medan Utara. Ini akan menjadi focus saya, bagaimana masyarakat mendapat pendidikan dan pelayanan Kesehatan yang layak, sehingga mereka bisa produktif dan kemudian terlepas dari belenggu kemiskinan,” kata Prof. Ridha lagi.

Menurut Ridha dirinya tidak akan menitikberatkan penerimaan asli daerah dari pajak dan restribusi tapi dengan lebih menumbuhkankembangan industri jasa dengan membentuk lebih banyak perusahaan daerah.

Gagasan Prof. Ridha ini mendapat apresiasi yang positif dari para panelis yang terdiri dari Prof. Ansari Yamaha, Dr. Mirza Nasution dan Dr. Faisal Riza. Turut memberi masukan dari paara hadirin tokoh p[erempuan Kota Medan Hj. Hikamatul Fadillah dan tokoh pemuda Hariaman Syahputra Nasution. (*)

Reporter:

Rizki Purnama

Editor:

Aroen AR Jambak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler