MEDAN, BBISiber.co.id -Memalukan. Itulah kata yang pantas kita camkan terkait hasil survey Muda Bicara ID, sebuah platform media yang kerap mengangkat isu kebijakan publik dari sudut pandang generasi muda. Dalam laporan terbarunya untuk kuartal II tahun 2025, lembaga ini merilis daftar gubernur dengan kinerja terburuk menurut persepsi anak muda di seluruh Indonesia. Termasuk Gunernur Sumatera Utara, Bobby A Nasution.
Gelombang kritik terhadap kepemimpinan daerah menyeruak di awal masa pemerintahan sejumlah gubernur baru yang di dalamnya termasuk Gubernur Sumatera Utara.
Hasil survei ini sontak mengundang perhatian publik. Pasalnya, nama-nama besar muncul dalam daftar tersebut, termasuk sosok yang sebelumnya dipandang potensial untuk menjadi figur politik masa depan.
Bobby Nasution di Posisi Teratas
Di urutan pertama, nama Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara, mendominasi dengan 35,09 persen suara responden yang menilai kinerjanya buruk. Bobby, menantu Presiden ke-7 Joko Widodo sekaligus gubernur termuda di Indonesia, dianggap gagal memberikan gebrakan awal di masa pemerintahannya.
Beberapa pengamat menyebut dinamika konflik perbatasan Aceh–Sumut menjadi salah satu pemicu citra buruk Bobby di mata generasi muda. Publik menilai kepemimpinannya belum mampu menghadirkan solusi yang menenangkan dan progresif, sehingga rasa percaya terhadap kepemimpinannya mulai goyah.
“Sebagai warga sumut kita prihatin, malu, menyedihkan dan palak memiliki pemimpin yang mendapat predikat terburuk dari lima besar yang buruk kinerjanya. Kita harus kritis terhadap Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasutioan dan jajaran terhadap giat dan kinerja. Kita harus awak itu dan publikasi di medai agar rakyat tahu dan paham,” kata HA Nuar Erde, Ketua DPW IMO Indonesia Sumatera Utara.
Artinya ini bukan main main. Apalagi masih banyak kasus yang diduga ada keterlibatan dan keterkaitan dengan Gubernur Sumatera Utara ini. Survei itu fakta dan hasilnya pun mendekati keakuratan dan keterkaitan. Oleh karenanya kita dari media dan seluruh warga Sumut harus lebih kritis terhadap adanya upaya uapaya yang diduga melanggar hukum.”Kita wajib lakukan pengawasan itu agar Provinsi Sumatera Utara mendapat nama yang baik bukan yang jelek. Malu kita,” jelas Pemred media online penasumut.id ini.
Khofifah dan Ahmad Luthfi Ikut Terseret
Di bawah Bobby, terdapat nama Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, yang meraih 22,80 persen suara. Padahal, Khofifah dikenal sebagai politisi berpengalaman dengan rekam jejak panjang dalam pemerintahan. Namun, generasi muda menilai program-programnya kurang relevan dengan kebutuhan saat ini, terutama terkait peluang kerja dan isu pemberdayaan anak muda.
Kemudian ada Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah, yang mengantongi 21,05 persen suara. Luthfi, yang dikenal sebagai mantan Kapolda Jateng dan sosok dekat Presiden Jokowi, dinilai gagal menjawab tantangan pembangunan di daerahnya. Banyak kebijakan yang dianggap terlalu birokratis dan tidak berpihak pada inovasi, membuat anak muda merasa tak diakomodasi.
Rudy Mas’ud Lengkapi Daftar
Nama terakhir dalam daftar gubernur berkinerja buruk adalah Rudy Mas’ud, Gubernur Kalimantan Timur, dengan 9,85 persen suara. Rudy yang baru menjabat hasil Pilkada 2024 sebenarnya datang dengan janji-janji besar, terutama soal pembangunan infrastruktur dan program “Gratis Pol”. Namun, responden menilai implementasi awal programnya masih lemah dan belum menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Generasi Muda: Tidak Puas dengan Kepemimpinan Daerah
Survei Muda Bicara ID ini menggunakan sampel 400 responden dari seluruh Indonesia. Sebanyak 59 persen responden berasal dari Pulau Jawa, disusul Sumatera 17,6 persen, Sulawesi–Maluku 8,3 persen, Bali–Nusa Tenggara 7,8 persen, dan Kalimantan 7,3 persen.
Hasil survei menunjukkan tren yang mengkhawatirkan: 51 persen generasi muda merasa tidak puas dengan kepemimpinan gubernur di daerahnya. Hanya 32,70 persen yang menyatakan puas, dan 16,30 persen menyebut sangat puas. Artinya, mayoritas anak muda merasa masih ada banyak ruang perbaikan dalam kepemimpinan daerah.
Kontras dengan Daftar Gubernur Berkinerja Baik
Yang menarik, survei yang sama juga merilis daftar gubernur dengan kinerja terbaik. Nama Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, berada di posisi pertama dengan 30,60 persen suara, disusul Sri Sultan Hamengku Buwono X (24,44 persen), Dedi Mulyadi (18,67 persen), Muzakir Manaf (17,78 persen), dan Sherly Tjoanda (8,44 persen).
Fenomena yang mencuri perhatian publik adalah munculnya Dedi Mulyadi di dua daftar sekaligus: terbaik dan terburuk. Hal ini menunjukkan bahwa figur Dedi sangat polarizing di mata generasi muda—dipuji karena kedekatannya dengan publik, tapi juga dikritik karena kebijakan kontroversialnya.
Peringatan Keras bagi Para Gubernur
Temuan Muda Bicara ID menjadi sinyal penting bahwa generasi muda semakin kritis dalam menilai kepemimpinan daerah. Suara mereka kini tak bisa diabaikan, sebab anak muda adalah kelompok pemilih terbesar sekaligus motor penggerak opini publik di era digital.
Masuknya nama Bobby Nasution, Khofifah Indar Parawansa, Ahmad Luthfi, dan Rudy Mas’ud dalam daftar gubernur berkinerja buruk seharusnya menjadi alarm keras. Mereka dituntut untuk segera memperbaiki gaya kepemimpinan, memperkuat komunikasi publik, serta menghadirkan program nyata yang menyentuh kehidupan sehari-hari generasi muda.
Bukan tidak mungkin, jika tren buruk ini terus berlanjut, popularitas mereka akan anjlok lebih cepat daripada yang dibayangkan. Dan pada akhirnya, suara anak muda bisa menentukan masa depan karier politik mereka. nrd/ikoneksi