JAKARTA, BBISiber.com
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan nasib Program Pekerja terletak pada kebijakan pemerintah baru mendatang. Kelanjutan program pembinaan kompetensi kerja dan kewirausahaan ini masih menunggu keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Kita akan lihat apakah akan dilanjutkan, keputusan akhir ada di pemerintahan baru,” ungkap, dalam media briefing bertajuk ‘5 Tahun Prakerja, Merayakan Prakerja’, di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Meski begitu, Susiwijono berharap Program Prakerja ini akan berlanjut pada pemerintahan mendatang. Ia menilai, program tersebut telah berdampak besar bagi tenaga kerja di Indonesia.
“Saya kira di posisi saat ini, Program Prakerja akan semakin penting. Apalagi kalau isunya adalah masalah lapangan kerja, isu yang berkaitan dengan kelas menengah. Semuanya sangat relevan, dan mestinya sangat positif untuk kita, tetapi nanti kita akan menunggu pemerintahan baru,” jelas dia.
Sebagai informasi, tahun ini menjadi tahun kelima implementasi Program Prakerja sejak pertama kali dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Februari 2019. Sejak awal, program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing angkatan kerja Indonesia, sekaligus mendorong kewirausahaan.
Prakerja memberikan akses pelatihan untuk upskilling dan reskilling kepada WNI usia 18-64 tahun agar bisa beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Prakerja juga menjadi bagian dari upaya yang mendorong pendidikan sepanjang hayat khususnya bagi orang dewasa.
Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Program Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Setiap peserta memperoleh manfaat berupa beasiswa pelatihan sebesar Rp 3,5 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai pelatihan baik moda webinar, tatap muka, maupun pembelajaran mandiri, yang tersedia di ekosistem Prakerja.(*)
Sumber:
Investor.id
Editor:
Indra Maulana
