Sang Filantropis itu Akhirnya Bergelar Datuk Seri Duta Paduka Raja
Oleh: Drs. Harun Al Rasyid
Istilah “filantropis” memang belum begitu akrab dalam masyarakat Indonesia. Istilah ini biasanya diberikan kepada tokoh atau orang yang membangun sebuah bisnis yang tidak semata-mata karena untung tapi lebih kepada misi kenapa bisnis itu didirikan. Wikipedia menyamakan filantropis dengan kedermawanan. ”Filantropis” adalah individu yang menyediakan pendanaan, waktu dan sumber dukungan lainnya untuk membangun sebuah usaha atau bisnis yang tujuannya untuk tidak mencari untung.
H. Rahmat Shah adalah sosok asal Sumatera Utara yang sangat dikenal di Indonesia bahkan dunia. Pada tahun 1999 dia membentuk “Rahmat International Wildlife Museum & Gallery” sebuah museum konservasi margasatwa yang mengkoleksi hampir 5.000 spesimen taksidermi berbagai jenis margasatwa langka di dunia. Konon kabarnya museum ini adalah yang terbesar di Asia. Dengan mendirikan museum ini H. Rahmat Shah menerapkan praktik “perburuan konservasi” untuk membantu meningkatkan populasi hewan di alam.
Atas dasar itulah H. Rahmat Shah disebut sebagai filantropis yaitu orang yang membangun bisnis bukan semata-mata untuk mencari keuntungan. Dengan adanya museum ini di Kota Medan maka pengetahuan masyarakat tentang konservasi satwa menjadi lebih mudah dimengerti. Saat ini “Rahmat Internasional Wildlife Museum & Gallery” menjadi destinasi wisata edukasi yang menonjol. Para siswa dari berbagai sekolah berduyun-duyun dating ke museum ini untuk melihat koleksi hewan langka.
Pada Sabtu, 17 Februari 2024 lalu Majelis Istiadat Anugerah Kurnia Gelar Kesultan Deli menganugerahkan gelar Datuk Seri Duta Paduka Raja kepada H. Rahmat Shah. Gelar itu langsung dianugerahkan Sultan Deli XIV Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Sultan Mahmud Lamantiji Perkasa Alam Shah di Balairung SERI Istana Maimoon, Medan.
Oleh Kesultanan Deli, H. Rahmat Shah dinilai mempunyai kepedulian luar biasa terhadap pelestarian lingkungan. H, Rahmat Shah dinilai telah berjuang keras untuk menyelamatkan bumi, sebagai tempat hidup makluk terutama margasatwa.
“Dia telah berjuang keras menyelamatkan bumi dari kerusakan. Adalah pekerjaan yang penting karena dia telah selamatkan bumi dengan segala isinya,” titah Sang Paduka.
Bersyukur atas pemberian gelar itu, H. Rahmat Shah lalu menggelar acara Syukuran dan Silaturrahim Menyambut Bulan Ramadhan 1445 H di Legend International Hall “Rahmat International Wildlife Museum & Gallery” Jalan S. Parman No. 309 Medan pada Jum’at (08/03/2024).
Hadir Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Sultan Mahmud Aria Lamantiji Perkasa Alam Shah dan para tokoh Masyarakat Sumatera Utara. Dalam yang tekah memberikan kepercayaan pada dirinya dengan menganugerahkan gerlar tersebut.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Sultan Deli yang telah memberi saya gelar Datuk Seri Duta Paduka Raja. Terus terang saya katakana bahwa dari sekian banyak gelar yang saya peroleh bahkan dari luar negeri, inilah gelar yang sangat membanggakan saya. Semoga gelar ini dapat memicu saya untuk selalu mengabdi kepada bangsa dan negara,” kata H. Rahmat Shah mengawali sambutannya.
Menurut H. Rahmat Shah acara syukuran ini juga dimaksudkan sebagai ungkapa rasa Syukur karena masih dipertemukan dengan Bulan Ramadhan 1445 H sekaligus mensyukuri pelaksanan Pemilu yang sudah berlangsung tanpa ada gesekan apapun.
H. Rahmat Shah lahir pada 23 Oktober 1950. Ia merupakan anak ketujuh dari 16 bersaudara dan putra kedua dari ayahnya, Gulrang Shah, dan ibunya, Hj. Syarifah. Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya bersama keluarganya di Perdagangan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Rahmat menghabiskan masa remajanya dengan bekerja sebagai asisten tukang reparasi di bengkel mobil keluarganya di Medan dari tahun 1965 hingga 1970. Pada tahun 1970 Rahmat mulai berbisnis dengan mendirikan PT. Wiraco yang merupakan distributor peralatan untuk perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Pada tahun 1990-an, Rahmat mendirikan PT. Cakra Aluminium Industry, yang kemudian menjadi Cakra Compact Aluminium Industries setelah melakukan joint venture dengan Compact Metal Industry dari Singapura. Melalui Compact Metal Industry, Cakra Compact Aluminium Industries telah tercatat di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange). Rahmat juga meremajakan PT. Unitwin Indonesia dan mengembangkan Cemara Hijau, sebuah kompleks perumahan di Medan.
Pada tahun 1995, Rahmat ditunjuk sebagai Konsul Jenderal Kehormatan Turki untuk Sumatera.
Rahmat sempat bergabung dengan Partai Golkar namun ketika ditunjuk sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) pada perode 1999 – 2004 ia memilih bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada Pemilu Tahun 2009 Rahmat terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) utusan Sumatera Utara hingga 2014, (*)